Jepang meluncurkan satelit mata-mata baru ke orbit, Jumat (23/8). Langkah ini sebagai usaha terbaru mempercepat pengamatan terhadap ancaman rudal Korea Utara.
Roket H-2A Jepang yang membawa satelit optik pengumpul informasi tersebut, tinggal landas pukul 13.36 waktu setempat (11.36 WIB) dari pusat antariksa Tanegashima di barat daya Jepang. "Roket itu sukses diluncurkan dan satelit kemudian terpisah menuju ke orbit yang mengelilingi bumi," kata pejabat dari Badan Penjelajahan Antariksa Jepang (JAXA).
Tindakan tersebut merupakan usaha terbaru Jepang untuk membangun sistem pengumpulan data intelijen setelah rudal Korut diluncurkan ke arah Kepulauan Jepang pada 1998. Di tengah tekanan internasional, Korut kembali meluncurkan rudal yang diyakini sebagai rudal generasi ketiga Taepodong-2 pada April 2009 dengan perkiraan jangkauan terbang seluas 6.700 kilometer.
Jepang saat ini memiliki tiga satelit pengumpul informasi di orbit dan satelit terbaru itu akan menggantikan salah satu dari tiga satelit yang telah melewati masa berlaku. Ketiga satelit itu merupakan satelit optik yang dapat menangkap gambar pada siang hari dan saat cuaca cerah. Dalam dua tahun mendatang, Jepang berencana meluncurkan dua satelit radar yang dapat menangkap gambar pada malam hari dan saat cuaca mendung. Biaya pengembangan empat satelit itu mencapai 36 miliar yen (Rp 4,2 triliun), dengan ongkos peluncuran mencapai 10 miliar yen (Rp 1,1 triliun).
Sebelumnya, roket tersebut dijadwalkan untuk dikirim ke orbit pada 28 Agustus. Namun JAXA dan perusahaan industri berat Mitsubishi harus menunda peluncuran sebanyak tiga kali karena kondisi cuaca yang buruk akibat badai dan penemuan kesalahan pada sistem.
No comments:
Post a Comment