Pengulangan pola harian mendapat peneliti tertarik untuk sinyal-sinyal. Salah satu hal kelompok menemukan yang paling menarik adalah bahwa pola siklik tampaknya penurunan kekuatan sebagai orang semakin tua. Sinyal bertekad untuk menjadi kuat pada orang muda.
Menurut tim WUSM, temuan ini memberikan kepercayaan tambahan untuk sebuah teori baru yang mengusulkan adanya korelasi antara pola tidur yang tidak memadai dan perkembangan penyakit Alzheimer. Kondisi ini adalah bentuk, neurodegenerative mematikan dari demensia.
Pada awalnya, para ahli menemukan korelasi ini pada model binatang, tetapi gagal untuk membangun semua link tersebut pada manusia. Data baru sangat menyarankan bahwa mungkin para ahli telah mencari di arah yang salah selama ini, PsychCentral reports.
Pekerjaan itu difokuskan pada mempelajari perilaku protein amiloid beta, faktor lama-sejak diketahui memainkan peran dalam yang mendasari gangguan tersebut. Molekul-molekul memiliki kecenderungan untuk diproduksi dalam jumlah tinggi, dan kemudian menggumpal di otak.
Tegas bersarang antara neuron, mereka menciptakan struktur mengeras disebut plak yang tidak membiarkan apa pun melewatinya. Konsentrasi Amyloid telah digunakan sebagai proxy untuk mendeteksi Alzheimer untuk beberapa waktu sekarang.
Apa kelompok WUSM yang menyarankan adalah bahwa kehilangan tidur, atau tidur pada interval teratur, membuat lebih sulit bagi tubuh untuk membuang kelebihan konsentrasi amiloid, sehingga membuka jalan untuk itu menumpuk di otak.
Otak sangat mampu membersihkan protein bercokol, tapi perlu memiliki rem dalam rangka untuk melakukan hal ini. Para ahli percaya bahwa tidur secara alami persediaan seperti jangka waktu-off. Tapi gangguan dengan itu dapat menyebabkan otak kehilangan bersih-bersih nya kemampuan, dan menjadi dibanjiri amiloid.
"Pada orang sehat, tingkat drop amiloid beta ke titik terendah mereka sekitar enam jam setelah tidur, dan kembali ke titik tertinggi enam jam setelah terjaga maksimal," jelas profesor neurologi WUSM Randall Bateman, MD.
"Kami melihat banyak perilaku yang berbeda, dan transisi antara tidur dan terjaga adalah fenomena satunya yang sangat berkorelasi dengan naik turunnya amiloid beta dalam cairan tulang belakang," ia menyimpulkan.
No comments:
Post a Comment