Microsoft mengumumkan perjanjian lisensi silang paten yang luas dengan Samsung. Hal itu juga sekaligus menjadi kesepakatan hak paten Android terbesar sampai saat ini.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Microsoft akan mendapatkan pendapatan royalti pada setiap smartphone dan tablet yang menjalankan sistem operasi mobile Google Android yang Samsung terapkan dalam gadget-gadget andalannya. Ketentuan detail kesepakatan tersebut tidak diungkapkan.
Namun pada Juli lalu, laporan media AS mengutip media Korea yang mengatakan Microsoft ingin dibayar Samsung senilai 10-15 dolar AS untuk setiap perangkat Android. Kini, Samsung telah menjual lebih dari 10 juta smartphone Galaxy S II sejak diluncurkan pada Mei lalu, yang berarti bahwa pembuat ponsel Korea itu diharuskan membayar biaya royalti kepada Microsoft sebesar 100 juta dolar AS.
April lalu, perusahaan software raksasa Redmond yang berbasis di Washington, juga menandatangani kesepakatan lisensi dengan produsen smartphone Android besar lainnya, yakni HTC.
Microsoft mengatakan dalam sebuah posting blog yang sekaligus berisi perjanjian dengan HTC, kesepakatan dengan Samsung itu berarti bahwa dua produsen handset Android besar di Amerika Serikat telah memperoleh lisensi untuk portofolio paten Microsoft. Samsung dan HTC menyumbang lebih dari setengah pengguna ponsel Android yang dijual di AS selama tahun lalu.
Pada Agustus lalu, Google juga mengumumkan akuisisi senilai 12,5 miliar dolar AS untuk Motorola Mobility. Akusisi ini mencatat bahwa portofolio paten perusahaan akan membantu melindungi Google dan perangkat lunak Android.
No comments:
Post a Comment